Pengorbanan Seorang lelaki

No comments:

Laki laki..  �LAKI-LAKI adalah ciptaan TUHAN yg paling indah. Dia banyak mengalah dari umur yang sangat muda.  �  Dia membelanjakan kesemua duit, untuk beli hadiah, �untuk �yang dia cinta, hanya untuk melihat dia tersenyum..   Dia korbankan masa lajangnya hanya untuk seorang wanita.. Dia korbankan masa �mudanya demi istri dan anak2�nya.  dengan bekerja sampai mlm  tanpa mengeluh.   Dia bina masa depan mereka sekeluarga �dengan hutang dari bank �dan membayar cicilan sampe stress..  Dia telah bersusah payah tapi masih dimarahi isteri �dan boss. Kehidupan dia berakhir hanya untuk mengalah demi kebahagiaan �orang lain   Kalau dia keluar rumah, katanya dia ngelayap   �Kalau dia tinggal dirumah, kata org dia malas..   Kalau dia marahi anak2, kata org dia galak�  Kalau dia tak marah, kata org dia laki-laki yang tak tegas..  �Kalau dia tak bolehkan isteri  bekerja, kata org dia seorang yang mengungkung   �kalau dia bolehkan isteri �bekerja, kata org dia makan gaji isteri.   Kalau dia dengar apa kata ibunya, kata org dia anak mami   Kalau dia dengar kata isteri, kata org dia DKI (Dibawah Ketiak Istri)  Kalau dia banyak menolong wanita yg membutuhkan, dibilang hidung belang...  Kalau gak mau tolong wanita lain, katanya kejam..  Tapi di tengah terpaan segala macam tuduhan, dia tetap tegar..  Dialah laki laki.. �  Hargailah setiap laki-laki dalam hidup anda. Anda tidak akan pernah tahu apa perngorbanan yang sudah dilakukan buat anda.   Boleh dikirim ke semua laki-laki �supaya mereka tersenyum dan kepada semua wanita �supaya mereka sadar bahwa laki-laki itu amat berharga..   HAPPY MEN'S DAY.. =D =)) hahaha

Kenapa kamu membawa sepatumu?”

No comments:

Sunni-Syiah

TELAH diadakan diskusi antara tujuh ulama Syiah di depan ulama Ahlu Sunnah atas undangan Presiden Iran. Diskusi ini diadakan untuk mengetahui titik perbedaan antara dua kelompok tersebut.

Ketika seluruh ulama Syiah telah hadir, akan tetapi tak satupun ulama Sunni yang datang.

Tiba-tiba masuklah seorang yang membawa sepatu di bawah ketiaknya. Ulama Syiah terheran-heran, kemudian mereka bertanya, “Kenapa kamu membawa sepatumu?”

Orang itu menjawab: “Saya tahu bahwa orang Syiah itu suka mencuri sandal di zaman Rasulullah.”

Ulama Syiah saling pandang terheran-heran akan jawaban itu. Mereka kemudian berkata: “Tapi di zaman Rasul belum ada Syiah…”

Orang itu menjawab lagi: “Kalau begitu diskusi telah selesai. Dari manakah datangnya ajaran agama kalian? Kalau di zaman Rasulullah tidak Ada Syiah.”

Semua ulama Syiah diam.

Orang yang datang membawa sepatu tersebut adalah Ahmad Deedat, da’i besar dan Kristolog dunia. Rahimahullah.

Memandang aurat pasangan

No comments:

memandang aurat pasangan

Memang, dalam sebagian ajaran fikih yang tersebar di negeri kita, disebutkan bahwa boleh memandang seluruh tubuh istri kecuali pada kemaluan. Jadi ketika tidak boleh melihat aurat atau kemaluan istri.

Namun yang benar boleh antara suami istri saling memandang aurat satu dan lainnya. Dalilnya, dari ‘Aisyah, ia berkata, “Aku pernah mandi bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari satu bejana antara aku dan beliau. Kemudian beliau bergegas-gegas denganku mengambil air, sampai aku mengatakan: tinggalkan air untukku, tinggalkan air untukku.” Ia berkata, “Mereka berdua kala itu dalam keadaan junub.” (HR. Bukhari no. 261 dan Muslim no. 321). Al Hafizh Ibnu Hajar berkata, “Ad Daudi berdalil dengan dalil ini akan bolehnya laki-laki memandang aurat istrinya dan sebaliknya.” (Fathul Bari, 1: 364)

Juga dikuatkan lagi dengan hadits, “Jagalah auratmu kecuali dari istrimu atau budak yang kau miliki.” (HR. Abu Daud no. 4017 dan Tirmidzi no. 2769, hasan). Ibnu Hajar berkata, “Yang dipahami dari hadits ‘kecuali dari istrimu’ menunjukkan bahwa istrinya boleh-boleh saja memandang aurat suami. Hal ini diqiyaskan pula, boleh saja suami memandang aurat istri.” (Fathul Bari, 1: 386). Dan yang berpandangan bolehnya memandang aurat satu sama lain antara suami istri adalah pendapat jumhur ulama (mayoritas). (Lihat Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah, 32: 89)

Ibnu Hazm Azh Zhohiri juga berkata, “Halal bagi suami untuk memandang kemaluan istri dan hamba sahaya miliknya yang boleh ia setubuhi. Demikian pula istri dan hamba sahayanya boleh memandang kemaluannya. Hal ini tidak dianggap makruh sama sekali. Di antara dalilnya adalah hadits yang masyhur dari jalan ‘Aisyah, Ummu Salamah, Maimunah yang kesemuanya adalah ummahatul mukminin (istri Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam-). Di antara mereka pernah mandi junub bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari satu bejana.

Yang aneh, mereka menghalalkan menyetubuhi istri di kemaluan, namun melarang dari memandang kemaluan (padahal memandang masih lebih mending daripada menyetubuhi, pen). Cukup sebagai dalil akan bolehnya adalah firman Allah Ta’ala, “Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak-budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.” (QS. Al Ma’arij: 29-30).

Loefa-Cebook Facebook

Al Quran Wal Hadith

Categories