Banyak Ketawa Mematikan Hati

No comments:

Banyak Ketawa Mematikan Hati

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تُكْثِرُوا الضَّحِكَ فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ الْقَلْبَ

Dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda: Janganlah kalian banyak tertawa, kerana banyak tertawa akan mematikan hati." (HR Ibnu Majah No: 4183) Status: Hadis Hasan

Pengajaran:

1.  Ketawa adalah fitrah manusia, namun perlu berkadaran bukan berlebihan.

2.  Kata Abul-Fath Al-Busti, seorang penyair terkenal:

Berikanlah istirehat pada tabiat kerasmu yang serius
Relekkan dahulu dan hiasilah dengan sedikit gurau senda
Tetapi jika engkau berikan gurau senda kepadanya, jadikanlah ia
Seperti kadar engkau memasukkan garam kepada makanan

3.  Jangan banyak tertawa kerana ia akan mematikan hati. Kata al-Mawardi:

وَأَمَّا الضَّحِكُ فَإِنَّ اعْتِيَادَهُ شَاغِلٌ عَنْ النَّظَرِ فِي الْأُمُورِ الْمُهِمَّةِ ، مُذْهِلٌ عَنْ الْفِكْرِ فِي النَّوَائِبِ الْمُلِمَّةِ. وَلَيْسَ لِمَنْ أَكْثَرَ مِنْهُ هَيْبَةٌ وَلَا وَقَارٌ، وَلَا لِمَنْ وُصِمَ بِهِ خَطَرٌ وَلَا مِقْدَارٌ.

Adapun tertawa, apabila seseorang membiasakannya dan terlalu banyak tertawa, maka ia akan melalaikan dan melupakannya dari melihat perkara yang penting. Orang yang banyak tertawa, tidak akan memiliki wibawa dan kehormatan. Orang yang terkenal banyak ketawa tidak akan memiliki kedudukan dan martabat

4.  Ingatlah pesanan Rasulullah: Dari Abu Hurairah ia berkata: Suatu ketika Nabi SAW mendatangi sekelompok sahabat yang sedang tertawa sambil berbincang. Baginda bersabda: Demi jiwaku ditangan Nya, andai kata kalian tahu apa yang aku ketahui nescaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis (HR Ibnu Hibban 2/73) Status: Sahih dalam kitab Silsilah Ahadits Ash-Sahihah (3193).

5.  Wasiat Hasan Al-Bana: Jangan terlalu banyak tertawa kerana hati yang sentiasa berhubung dengan Allah akan tenteram dan tenang.

Marilah kita hidup dalam suasana banyak senyuman dan mengurangkan ketawa yang melalaikan. 

Banyak Ketawa Mematikan Hati

No comments:

Banyak Ketawa Mematikan Hati

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تُكْثِرُوا الضَّحِكَ فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ الْقَلْبَ

Dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah SAW bersabda: Janganlah kalian banyak tertawa, kerana banyak tertawa akan mematikan hati." (HR Ibnu Majah No: 4183) Status: Hadis Hasan

Pengajaran:

1.  Ketawa adalah fitrah manusia, namun perlu berkadaran bukan berlebihan.

2.  Kata Abul-Fath Al-Busti, seorang penyair terkenal:

Berikanlah istirehat pada tabiat kerasmu yang serius
Relekkan dahulu dan hiasilah dengan sedikit gurau senda
Tetapi jika engkau berikan gurau senda kepadanya, jadikanlah ia
Seperti kadar engkau memasukkan garam kepada makanan

3.  Jangan banyak tertawa kerana ia akan mematikan hati. Kata al-Mawardi:

وَأَمَّا الضَّحِكُ فَإِنَّ اعْتِيَادَهُ شَاغِلٌ عَنْ النَّظَرِ فِي الْأُمُورِ الْمُهِمَّةِ ، مُذْهِلٌ عَنْ الْفِكْرِ فِي النَّوَائِبِ الْمُلِمَّةِ. وَلَيْسَ لِمَنْ أَكْثَرَ مِنْهُ هَيْبَةٌ وَلَا وَقَارٌ، وَلَا لِمَنْ وُصِمَ بِهِ خَطَرٌ وَلَا مِقْدَارٌ.

Adapun tertawa, apabila seseorang membiasakannya dan terlalu banyak tertawa, maka ia akan melalaikan dan melupakannya dari melihat perkara yang penting. Orang yang banyak tertawa, tidak akan memiliki wibawa dan kehormatan. Orang yang terkenal banyak ketawa tidak akan memiliki kedudukan dan martabat

4.  Ingatlah pesanan Rasulullah: Dari Abu Hurairah ia berkata: Suatu ketika Nabi SAW mendatangi sekelompok sahabat yang sedang tertawa sambil berbincang. Baginda bersabda: Demi jiwaku ditangan Nya, andai kata kalian tahu apa yang aku ketahui nescaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis (HR Ibnu Hibban 2/73) Status: Sahih dalam kitab Silsilah Ahadits Ash-Sahihah (3193).

5.  Wasiat Hasan Al-Bana: Jangan terlalu banyak tertawa kerana hati yang sentiasa berhubung dengan Allah akan tenteram dan tenang.

Marilah kita hidup dalam suasana banyak senyuman dan mengurangkan ketawa yang melalaikan. 

Bergurau Yang Dibenarkan dalam islam

No comments:

Bergurau Yang Dibenarkan dalam islam

عَنِ الْحَسَنِ قَالَ: أَتَتْ عَجُوزٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَتْ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، ادْعُ اللَّهَ أَنْ يُدْخِلَنِي الْجَنَّةَ فَقَالَ: يَا أُمَّ فُلاَنٍ، إِنَّ الْجَنَّةَ لاَ تَدْخُلُهَا عَجُوزٌ. قَالَ: فَوَلَّتْ تَبْكِي فَقَالَ: أَخْبِرُوهَا أَنَّهَا لاَ تَدْخُلُهَا وَهِيَ عَجُوزٌ إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَقُولُ : إِنَّا أَنْشَأْنَاهُنَّ إِنْشَاءً فَجَعَلْنَاهُنَّ أَبْكَارًا عُرُبًا أَتْرَابًا (الواقعة آية رقم : 35 - 37)

Dari Al-Hasan radhiallahu ‘anhu, dia berkata, “Seorang nenek tua mendatangi Nabi SAW. Nenek itu pun berkata, ‘Ya Rasulullah! Berdoalah kepada Allah agar Dia memasukkanku ke dalam syurga!’ Baginda pun mengatakan, ‘Wahai Ibu si Polan! Sesungguhnya syurga tidak dimasuki oleh nenek tua. Nenek tua itu pun pergi sambil menangis. Baginda pun mengatakan, ‘Khabarkanlah kepadanya bahwasanya wanita tersebut tidak akan masuk syurga dalam keadaan seperti nenek tua. Sesungguhnya Allah berfirman: Sesungguhnya kami menciptakan mereka (Bidadari-bidadari) dengan langsung (35). Dan kami jadikan mereka gadis-gadis perawan (36). Penuh cinta lagi sebaya umurnya (37).” (Al-Waqi’ah) (HR At-Tirmizi No: 238)

Pengajaran:

1.  Rasulullah bergurau dengan sahabat untuk mengembirakan, namun dalam batas yang tidak berlebihan hingga membawa sifat berbohong.

2.  Rasulullah bergurau dengan perempuan tua, walaupun pada awalnya menyedihkan namun diakhirnya mengembirakan dan menyebabkan perempuan itu tersenyum dan tertawa gembira.

3.  Orang yang terlalu serius dalam urusan kehidupannya akan cepat penat dan kecewa.

4.  Kita boleh bergurau dengan kadar yang tidak berlebihan serta berusaha mengawal lidahnya ketika bergurau agar bertutur dalam perkara yang bermanfaat dan menjauhi dusta.

5.  Wasiat Hassan Al-Banna: Jangan terlalu banyak bergurau kerana orang Islam yang sedang berjuang tidak mengerti erti bergurau melainkan bersungguh-sungguh dalam setiap perkara.

Bagaimana hukumnya memakai baju warna merah polos

No comments:

Bagaimana hukumnya memakai baju warna merah polos

Jawaban :

Asal hukum berpakaian adalah boleh selama tidak ada dalil yang melarang.
Berkaitan dengan berpakaian warna merah adalah hal yang di bolehkan, bahkan disebutkan dalam sebuah riwayat bahwa Al Bara' bin 'Azib radhiyallahu 'anhu berkata:

ﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻰُّ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻣَﺮْﺑُﻮﻋًﺎ ، ﻭَﻗَﺪْ ﺭَﺃَﻳْﺘُﻪُ ﻓِﻰ ﺣُﻠَّﺔٍ ﺣَﻤْﺮَﺍﺀَ ﻣَﺎ ﺭَﺃَﻳْﺖُ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﺃَﺣْﺴَﻦَ ﻣِﻨْﻪُ

_"Adalah Rasulullah shalallahu alaihi wasallam memiliki postur tubuh sedang, dan aku pernah melihatnya memakai pakaian merah, dan aku tidak pernah melihat seorang yang lebih tampan dari Beliau. "_
Muttafaqun 'alaih

'Amir Al Muzani radhiyallahu 'anhu juga pernah berkata;

ﺭﺃﻳﺖ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺑﻤﻨﻰ ﻳﺨﻄﺐ ﻋﻠﻰ ﺑﻐﻠﺔ , ﻭﻋﻠﻴﻪ ﺑُﺮْﺩٌ ﺃﺣﻤﺮ , ﻭﻋَﻠﻲٌّ ﺃﻣﺎﻣﻪ ﻳُﻌَﺒِّﺮُ

_" Aku melihat Rasulullah shalallahu alaihi wasallam berkhutbah di Mina diatas tunggangannya dan Beliau memakai selendang berwarna merah, sedangkan Ali berada dihadapannya menjelaskan."_
HR. Abu Daud.

Dan telah datang beberapa hadits lainnya yang menunjukkan bolehnya hal tsb.
Walaupun sebagaimana dimaklumi bahwa pakaian putih adalah pakaian terbaik bagi seorang lelaki.
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:

البسوا من ثيابكم البياض وكفنوا موتاكم

_"Berpakaian lah dg warna putih dan kafanilah mayat kalian dengannya."_

Wallohu a'lam.

Dijawab oleh :

Ust. Fauzan Abu Muhammad.

Loefa-Cebook Facebook

Al Quran Wal Hadith

Categories